Sabda Semesta – Mini Showcase of Fefia Suh.

MENARASIKAN FEFIA DALAM SABDA SEMESTA

Semangat, hikmat dan muda menjadi kualitasnya. Karya Fefia dalam Sabda Semesta merefleksikan konfigurasi perkara dalam diri sebelum dilanjutkannya prakarsa fenomena di luar. Tajuk tulisan di atas menyuratkan perspektif saya, mengenai diri muda seniman ini. Seorang seniman dalam tahap mula karirnya, bijaknya memahami konstruksi pendekatan pada dua hal, identitas diri dan identitas karyanya: apa yang ia narasikan, dan apa yang karyanya lantunkan bagi dunia. Hal ini saya rasa menjadi benih baik bagi mereka yang dianggap hebat. Fefia dalam proses perancangan karya ini adalah cermat dan tetap. Mengenal Fefia untuk waktu yang cukup lama, tepat dipilihnya jalur studi dengan hasil karya-karya tiga dimensional eksploratif kini.

Fefia sudah menyampaikan apa yang dirasanya perlu, dan audiens dibebaskan untuk berhubung dengan gagasannya, secara sadar atau pun tidak. Sabda Semesta menampilkan usaha dalam memelajari ulang anggapan yang kerap ia temui dalam nalarnya sebagai seorang seniman. Pada waktu yang bersamaan, praktik pameran ini adalah menampilkan karya hasil studinya selama empat tahun di ITB. Ia mengumpulkan beragam disiplin dan ilmu yang relevan dalam menganalisa perkaranya, yan kemudian dihadirkan dalam karya tiga dimensional. Objek ini, dibuat dari tanah dan tangan, secara karib beresonansi dengan sentuhannya, secara intim mencitrakan narasi dasar dan pengembangannya.

Walau praktiknya berasal dari paparan sederhana: menjembatani dirinya, dan apresiator untuk mengerti, baik secara tajam atau tidak mengenai hemat dan geraknya sebagai seniman. Pada aplikasinya sikap ini berkembang menjadi pendekatan yang begitu detil dan komprehensif sebagai karya riset dan cerita personal. Sabda Semesta berpijak pada tiga persoalan pokok. Pertama, adalah fokusnya pada karakter visual dan artistik Fefia, melalui bentuk dan tekstur. Selanjutnya, adalah jenis pembagian alam pikir: subconscious dan unconscious. Ingatan atau memori pun menjadi hal yang di pertajam oleh keindraan mendengar, menyentuh dan segala jenis lainnya. Ketiga, adalah upayanya mengusahakan pengalaman dan frekuensi yang sama bagi audiens Sabda Semesta, diadaptasi gagasan Cabinet of Curiosity bagi ruang bermain bagi mereka yang datang dan mengapresiasi.

Begitulah kiranya yang dapat saya sampaikan mengenai Fefia sebagai seorang seniman walau masih cukup banyak yang belum bisa dinarasikan mengenai karya-karya eksploratifnya. Satu hal yang perlu diingat: wawasan dalam mengapresiasi karya dalam pameran ini hanya dapat diraih bila Anda meluangkan diri dan secara sadar berkenan memahami karya mau pun senimannya. Mengesampingkan pemahaman publik mengenai riset Fefia yang berangkat dari psiko-analisa, pasca-modernisme arketipe pun antropomorfisme, sifat bermain perlu dan harus selalu ada dalam menjelajah narasi ini. Ia telah bicara dan beresonansi melalui gagasan dan konsepnya. Baiknya melalui objek pameran ini, kita turut bersejajar pula dengan Sabda Semesta.

Oktober 2020

Christine G. H. Toelle

Pameran Sabda Semesta

Pengantar oleh Christine Toelle
@christine.gerriette

12 – 18 Desember, 2020
10:00 AM – 08.00 PM

Lou Belle Space
Jl. Setiabudi No. 56 Bandung 40141 – Jawa Barat INDONESIA

Dibuka bagi publik,
Dengan standar protokol kesehatan.

Leave a Reply